Selasa, 01 Juli 2014

Inspirasi dalam Dua Menit

Minggu (15/6) pagi waktu Indonesia. 
Piala Dunia Brasil 2014 menampilkan duel Jepang-Pantai Gading (berharga banget nih pantai). 
Jepang mendominasi permainan dengan keunggulan 1-0 pada menit ke-16. Pertandingan seperti tak berimbang. Pantai Gading dikurung. Jepang sepertinya hendak pesta pagi itu. 
Hingga, ya, hingga menit ke-62, sang pelatih Pantai Gading menurunkan Didier Drogba, pemain kawakan eks bintang Chelsea yang tangguh hingga dijuluki "Drogbazooka". 
Lalu, apa yang terjadi lapangan sodara-sodaraaa...
Ya, benar: GOLLLLL....
Sejak detik pertama Droga masuk, sungguh ajaib, permainan seperti berubah total. Energi pemain Pantai Gading seperti dipompa dua kali lipat lebih. Sebaliknya, para pemain tim samurai biru seperti salah tingkah. Sungguh aneh binti ajaibah. 
Bagaimana nggak aneh. Dua menit sejak Drogba merumput, timnya menyamakan kedudukan, 1-1. Selesai? Belum, sodara-sodaraa.
Dua menit setelah itu, lagi-lagi Pantai Gading ngegolin. Edan. Pantai Gading berbalik unggul, 2-1. 
Bagi saya yang menonton langsung pertandingan itu, sungguh luar biasa efek Drogba (bukan efek Jokowi yee...kekekeee) 
Bayangkan, empat menit sejak si Drogba masuk, keadaan berbalik total hingga akhirnya pesta Jepang yang seolah-olah akan mereka lakoni pascapertandingan itu, sirna. Samurai biru dibekuk tim Gading. 
Pelatih Jepang tak habis pikir dengan perubahan ekstrem itu. Seolah-olah, satu tim Jepang berhadapan dengan Drogba seorang. 
"Dia seorang juara," sebut pelatih Pantai Gading, merujuk Drogba. 
Drogba sendiri merendah, bahwa justru yunior-yuniornya di tim itulah yang pantas diapresiasi sungguh. Well...hebat si Drogba. Dalam konteks ini, ia rendah hati sekaleee....
Apapun komentar si A dan si B, hingga si Z, buat saya inilah arti nyata I.N.S.P.I.R.A.S.I. 
Ya, bukan karena kata, bukan karena hal lain, tapi cukup dengan hadir saja, mampu mengubah sesuatu menjadi menakjubkan, dan sangat positif hingga mencapai tujuan. 
Seringkali, saya mencari apa sesungguhnya inspirasi itu. Minggu dinihari itu, Drogba menjadi anekdot, apa dan bagaimana sesungguhnya inspirasi bekerja dan apa itu inspirator. 
Saa itu, Drogba tak menghasilkan gol. Tapi, bermain bagus.  
Yah, itulah inspirasi. 
Inspirator tak harus menonjol. Tak harus berteriak-teriak. Ia bisa saja kalem, tenang, dan menjalankan perannya sebaik mungkin. 
Sebab, kehadirannya lebih dari itu.
Terima kasih, mas bro Drogba.   




Tidak ada komentar: